Fandommie Reviews : Belle! Gambaran teknologi masa depan! (IND)
"But now that you're gone, I have to move on,
Seems like everyone just smiles staring at the sun.
But what about me?"BELLE
"竜とそばかすの姫"
1. Prolog
Secara gamblang, film ini menggambarkan sebuah dunia yang tampak jauh dari genggaman tangan kita. Jujur saja, peran teknologi yang digambarkan dalam film ini terlihat aneh dan tidak masuk akal, bahkan aku membutuhkan waktu hingga beberapa tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk menonton film ini. Kalau menurutku, entah mengapa film ini pada awalnya terlalu overrated sewaktu pertama kali rilis dan akhirnya ditayangkan. Namun, ternyata, film ini tampak seperti memberikan sentuhan digitalisasi pada cerita The Beauty and The Beast. Untuk kali ini, aku akan berusaha untuk tidak memberikan terlalu banyak spoiler mengenai film Studio Chizu yang sudah di akuisisi oleh GKids ini, karena menurutku, semua orang berhak menonton film ini sendiri dan memberikan komentarnya.
Selain itu, film ini banyak memberikan pesan-pesan tersembunyi yang biasanya disebut sebagai amanat atau pesan moral yang bisa dijadikan bahan refleksi diri para penontonnya. Film ini juga banyak membawa beberapa kecenderungan masyarakat jaman sekarang dengan twist yang manis di ujung film. Walaupun begitu, film dengan premis anonimitas digital serta penggunaan kemajuan teknologi untuk kebaikan manusia secara luas ternyata memiliki sudut pandang buruk yang akan dibahas pada ulasan film ini.
2. Keseluruhan dan sinematografi film
Film ini dibuat menarik karena dewasa ini, sebagian besar anak-anak yang lahir pada tahun 1990 atau 2000-an ini tumbuh bersama salah satu studio animasi yang membentuk rasa kecintaan mereka pada keindahan (estetika), maka, tidak aneh jika banyak sekali studio animasi yang berusaha untuk meningkatkan kualitas mereka. Salah satunya adalah sang pembuat film, Mamoru Hosoda, yang berhasil membuat film ini sangat menarik jika hanya dilihat dari sudut pandang visualnya. Walaupun warna yang digunakan cenderung terlalu cerah dan glittery, tapi menurutku, warna yang seperti ini sangat cocok jika disandingkan dengan tema digitalisasi yang sedang mereka bawakan.
Selain itu, pemilihan warna yang sangat kontras antara kedua karakter tersebut sangat cocok dengan tema si cantik yang menyelamatkan si buruk rupa. Banyak sekali pesan moral yang bisa aku dapatkan dan rasakan, dimana pesan moral ini sangat berkaitan dengan cara hidup anak muda pada masa digital sekarang. Walaupun pergerakan ceritanya cenderung lambat dan sedikit membosankan, ada banyak poin serta titik-titik tertentu dimana alur ceritanya sudah mencapai titik klimaks. Lagu-lagunya pun sangat menarik juga sangat empowering, cocok dengan karakter utama yang seringkali kurang nyaman dengan dirinya sendiri. Ada banyak sekali unsur pencarian jati diri dalam film ini, terutama dengan perubahan atau bahasa kerennya, metamorfosis, yang terjadi secara implisit. Semua yang dilakukan oleh pemeran utama ini mengembalikan esensi dari pencarian jati diri dan perubahan yang tampak signifikan pada era modern.
Ada unsur dunia nyata dan dunia maya yang sangat terlihat jelas, bagaimana sebuah gadget dapat membedakan manusia pada kehidupan nyata dan kehidupan dunia maya nya. Pengisi suara dari film ini juga memiliki kekuatan yang sangat besar, karena Suzu atau si pemeran utama ini sangat perlu memiliki kemampuan dalam bernyanyi juga mengisi suara. Pembawaannya yang menarik juga spin-off dari sebuah kisah dongeng memang memiliki daya tarik, namun menurutku, spin-off ini punya jiwanya tersendiri dalam menuliskan ceritanya. Hosoda berhasil membuat sebuah film dengan ciri khas-nya sendiri, dengan animasi yang sangat smooth dan indah, pesan yang disampaikannya pun menarik, hingga membuat air mata mengalir.
Maka dari itu, untuk sinematografi, visual, pembawaan cerita, dan unsur-unsur ini akan diberikan nilai empat koma lima bintang dari lima! Karena alur ceritanya yang lambat. Namun harus dimengerti juga, karena mungkin sang pembuat naskah ingin pengenalan ke dalam dunia Belle berjalan lambat dan intim, agar terasa sangat dekat dengan penonton.
3. Alur cerita dan lore utama
Cerita yang lama namun dikemas atau di re-branding dengan sentuhan digitalnya sangat kental dan terlihat jelas. Pasalnya, tema si cantik dan si buruk rupa ini mulai terlihat ketika sang pemeran utama, Suzu atau yang biasa kita ketahui sebagai Belle, bertemu dengan Ryu atau si Naga. Suzu pada awalnya hanyalah seorang anak SMA yang suka bernyanyi, faktanya, suara Suzu sangat indah namun ia berubah menjadi seorang anak yang pendiam dan cenderung tidak mau bergaul karena ia melihat ibunya menolong seorang anak pada peristiwa banjir besar. Suzu menemukan sebuah dunia virtual dengan nama U. Suzu sebenarnya sangat tidak percaya diri ketika harus melihat bintik-bintik di wajahnya yang biasanya dikenal dengan nama freckles. Namun menariknya, di dunia U, perasaan itu berubah menjadi salah satu ciri khas Suzu.
Pada dunia virtual itu, Suzu bernyanyi yang kemudian mendapatkan banyak komentar baik dari pengguna dunia maya tersebut. Belle menjadi salah satu sensasi, dengan sifat dunia U yang anonim, tidak ada yang mengetahui bahwa Suzu-lah si sensasi yang dilihat banyak orand di U. Walaupun pada dunia nyata, Suzu hanyalah seorang gadis pendiam. Hingga pada suatu hari, Belle bertemu dengan Ryu si naga atau si buruk rupa dengan corak pada bagian belakang punggungnya. Belle merasa ada hal yang menarik dirinya untuk mencari tahu lebih lanjut, mengenai Ryu dan apapun yang terjadi pada pengguna yang dikatakan sebagai seorang monster pada dunia virtual U.
Akhirnya, Suzu pada dunia nyata melakukan pencarian terhadap pengguna ini dan mendapatkan berbagai kesimpulan pada perjalanannya tersebut. Ia banyak belajar mengenai dirinya, dunia maya, dan bagaimana ia bisa menggunakan fame untuk kebaikan walaupun dunia melarang. Suzu dapat menyelamatkan Ryu pada dunia nyata yang ternyata hanyalah seorang anak kecil yang sangat membutuhkan bantuannya. Dengan berbagai pengorbanan dan usaha, Suzu akhirnya menemukan jati diri dan bisa menyelamatkan teman barunya.
Dengan alur cerita yang menarik, lalu lore serta twist yang tidak terduga, menurutku rapot hijau adalah cara yang tepat untuk menilai cerita semacam ini. Film ini berhasil membawa beberapa kondisi serta problematika jaman sekarang kedalam sebuah animasi yang menarik.
4. Analisis film (Spoilers!)
Dengan berbagai problematika yang dialami dan dimasukkan ke dalam film ini, banyak sekali bagian yang menyinggung mengenai penemuan jati diri dan bagaimana Suzu berusaha untuk mencari tempat dimana ia diterima juga move on dari masa lalunya. Melihat dari awal cerita, Suzu memanglah seorang siswi SMA yang tampak biasa-biasa saja, pendiam, serta tampak tidak bergairah menghadapi hidupnya. Maka, teman dekatnya, Shinobu, berperan sebagai penjaga Suzu yang sampai pada detik itu tidak dapat move on dari peristiwa masa lalu dan menyambut masa depannya. Dalam bagian ini, film Belle juga menghadapi problematika mengenai bagaimana kehilangan seseorang dalam hidup seorang anak dapat mengakibat perubahan dalam hal karakteristik serta sifatnya. Suzu pada saat tumbuh dewasa, yakin betul bahwa ibunya adalah seseorang yang egois karena mementingkan anak tersebut dibandingkan dirinya yang sama-sama masih kecil.
Suzu kemudian menemukan pelariannya pada dunia maya yang disebut U, dimana ia bisa membuat avatarnya sendiri, menyembunyikan jati dirinya, dan melakukan apapun yang ia inginkan tanpa diketahui orang lain. Dengan begitu, sifat anonim yang dimunculkan disini akan memberikan Suzu sebuah ruang yang lebih aman, ketimbang harus digurui atau dihadapi dengan manusia secara langsung. Pada dunia ini, Suzu lebih terkenal, dengan nama Belle, ia dengan leluasanya dapat menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya, sama seperti kondisi anak muda jaman sekarang. Melihat dan berkaca pada kecenderungan anak muda atau generasi muda, tidak jarang kita menemukan banyak sekali akun-akun kedua atau akun yang jauh berbeda dari karakteristik pemiliknya bahkan lebih terkenal. Ini memberikan ruang-ruang berekspresi yang luas dengan resiko yang diam-diam muncul.
Permasalahan anonimitas online memiliki sisi baik dan buruk seperti pedang dengan dua sisi bilahnya. Suzu menunjukkan keamanan dan rasa nyamannya pada anonimitas, dengan begitu, seluruh dunia akan terus bergerak walaupun Suzu masih menyembunyikan dirinya. Hal-hal buruk juga otomatis akan mengikuti Suzu dimana ia secara diam-diam memiliki permasalahan di dunia maya. Hal ini tentu saja tidak bisa ia ceritakan kepada teman-temannya atau orang terdekat. Permasalahan Suzu dengan Ryu si naga tidak bisa ditemukan titik terangnya tanpa koneksi dunia maya dengan dunia yang sebenarnya. Inilah dimana kita bisa melihat kondisi permasalahan dunia maya yang kompleks, mudahnya akses orang yang bahkan tidak kita kenal untuk mengetahui seluk beluk kehidupan kita. Cerminan lain pun terlihat ketika Suzu dipaksa dan diancam jika tidak menunjukkan wajah aslinya, dimana ini sangat menggambarkan istilah cyberbullying dengan tipe ancaman. Inilah yang sejatinya bisa disalahgunakan jika seandainya sanksi seperti ini menjadi kenyataan.
Selain itu, Suzu akhirnya bisa menemukan jawabannya dengan mengetahui seluk-beluk tato yang ada dipunggung Ryu. Kei, sang pemilik avatar Ryu, adalah seorang anak yang diperlakukan kurang baik oleh ayahnya. Ini dapat ditemukan karena sebuah tayangan langsung yang disiarkan oleh adik Kei. Salah satu bukti bahwa sesungguhnya dunia maya memiliki sisi terangnya, dimana akhirnya, Suzu bisa mencari keberadaan Kei dan adiknya untuk menyelamatkan mereka dari siksaan ayahnya. Dengan semakin majunya teknologi, Suzu bisa mencari letak dan posisi kedua orang ini, tentu saja dibantu oleh teman-temannya. Dengan cerita yang sangat padat di akhir, namun bermakna dalam, bagian ini mendapatkan rapot hijau!
5. Epilog
Oke, akhirnya setelah menjelaskan keseluruhan film ini, bisa disimpulkan bahwa film Belle ini patut mendapatkan nilai yang sangat baik jika dilihat dari amanat juga hikmahnya. Menggambarkan betapa ironisnya kemajuan teknologi jika tidak dikuasai atau digunakan dengan baik, namun memberikan dampak yang jauh lebih signifikan jika digunakan dengan bijak. Bagaimana para karakter berhasil membantu seorang anak yang sangat membutuhkan orang lain melalui kemajuan internet serta penghukuman secara masif dilakukan oleh pengguna internet. Film ini mendapatkan nilai A atau sangat baik dari Fandommie Reviews!
Selanjutnya kita bahas apa ya?
See you soon!
メイメイ
Komentar
Posting Komentar